~

`ĵυяηαĻ-ĵυяηαĻ ριĻιнαη`

Rennys

Menu Utama | Hubungi Kami | Penyerata Iklan


Selamat Datang di Mywapblog Website!!!
Sebuah catatan kecil dari tugas kampus

Kamis, 19 Desember 2013

Mengukur Piranti Elektronika (Resistor, Transistor, Kapasitor)-2


             3.2. Kapasitor

v Menguji Kondensator
Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini:
a. Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm
t b. Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.
c. Hubungkan colok (-) dengan kgaki berkutub negatif kondensator, sedangkan colok (+) dengan kaki positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali berarti komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.


v Menguji variabel kondensator
Menguji variabel kondensator bukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebocoran. Hal ini disebabkan ia tidak terbuat dari bahan-bahan seperti layaknya yang dipakai dalam pembuatan elco, kondensator keramik dan lain sebagainya. Tujuan pengujian ini hanyalah untuk mengetahui hubungan/kontak langsung antara rotor dan stator. Jika keduanya berhubungan maka tidak dapat dipakai karena korsleting sehingga menimbulkan suara gemerisik pada radio. Byiasanya varco ang demikian dapat diketahui dengan cara memutar-mutar varco guna memperoleh signal (gelombang) dan diiringi suara gemerisik yang lebih tajam dari suara pancaran pemancar. Untuk mengetahui tingkat korsleting pada sebuah varco adalah dengan :

o Pertama-tama memutar saklar multimeter pada posisi R x Ohm atau 1x dan K.
o Kalibrasi seperti biasa.
o Hubungkan colok (-) dan colok (+) pada masing-masing kaki.
o Putar rotornya. Apabila jarum tak bergerak sama sekali berarti varco dalam keadaan baik. Jika bergerak-gerak maka komponen ini terjadi kontak langsung/korsleting.

CARA CEK KONDENSATOR
Sebelumnya muatan kondensator didischarge. Posisikan saklar jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada kutub POSITIF dan hitam pada NEGATIF. Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara berangsur-angsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik. Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak balik, kemungkinan kondensator bocor.
rennys



Cara Menguji Kondensator
Pemilihan skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.

Menggunakan Multimeter Digital
Pada umumnya, Multimeter Digital memiliki fungsi mengukur Dioda dan Resistansi (Ohm) dalam Saklar yang sama. Maka untuk Multimeter Digital jenis ini, Pengujian Multimeter adalah terbalik dengan Cara Menguji Transistor dengan Menggunakan Multimeter Analog.

Kapasitor, memiliki nilai tertentu yang dikodekan dengan berbagai cara. Kita dapat mengetahui nilai tersebut dengan cara yang mudah. Pada tulisan blog ini akan dibahas beberapa cara saja. diantaranya adalah :

1. Cara membaca nilai kapasitor dengan kode angka
2. Cara membaca kapasitor dengan penulisan nilai yang tertera di badan kapasitor
3. Cara membaca kapasitor dengan menggunakan instrumen penguji

1. Cara membaca nilai kapasitor dengaan kode angka.
Penggunan kode angka biasanya diberikan pada kapasitor dengan kapasitansi yang kecil-kecil. Biasanya dituliskan dengan 3 atau empat digit untuk nilai 100pF atau lebih besar dan 2 digit untuk nilai kapasitor dengan nilai dibawah 100pF. Sebagai contoh:

Kode angka 68 yang tertulis pada sebuah kapasitor menunjukkan nilai kapasitansi 68pF.
Kode angka 102 menunjukkan nilai 1000pF atau 1nF.
Kode angka 6423 menunjukkan nilai 642000pF atau 642nF dan sebagainya.

Cara menghitung kode kapasitor, pada dasarnya mirip dengan pengkodean resistor.
Kadang kala dibelakang deretan kode angka masih ditambahkan kode huruf J, K atau yang lain. Biasanya kode ini menunjukkan tegangan kerja maksimum yang dapat digunakan pada kapasitor tersebut. Kode J menunjukkan nilai 50V dan K menunjukkan nilai 100V. Ada juga yang menuliskan tegangan kerja kapasitor yang disertakan pula kode huruf yang menyatakan toleransi nilai kapasitor tersebut. Sebagai contoh 103J/100V yang menyatakan kapasitansi kapasitor adalah 10nF dengan toleransi 5% dan tegangan kerja 100Volt.

2. Membaca nilai kapasitor yang tertera di badan kapasitor.
Penulisan cara ini biasanya dilakukan pada kapasitor dengan kapasitansi yang besar-besar. Sebagia contoh kapasitor dengan penulisan 220µF/25V menyatakan bahwa nilai kapasitansi kapasitor tersebut adalah 220 microFarad dengan maksimum tegangan kerja 25Volt.

3. Membaca nilai kapasitor dengan menggunakan instrumen alat ukur.
Dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur multitester yang memiliki fasilitas C meter. Atau dapat digunakan alat ukur khusus yang biasa disebut dengan LC meter. Penggunaan alat ukur ini sangat mudah dan cukup akurat, akan tetapi harga alat ukur ini masih terbilang mahal. Cara penggunannya adalah dengan mencolokkan kaki-kaki kapasitor pada terminal alat ukur. Tentu saja batas pengukuran harus diset pada range yang tepat. dan nilai akan terbaca dengan jelas pada displau alat ukur.

Pengukuran Kapasitansi
a. Berdasarkan Kode Warna
rennys
Gambar 1. Kode Warna Kapasitor Kertas

b. Berdasarkan Penggunaan Alat Ukur AVO Meter
rennys
Untuk mengetahui besarnya kapasitansi sebuah Condensator (Kapasitor) digunakan alat ukur Capacitance Meter.
Pada beberapa multimeter digital yang bagus biasanya sudah ada Capacitance Meter di dalamnya sehingga selain dapat digunakan untuk mengukur resistansi, arus, dan tegangan, juga dapat mengukur kapasitansi.
Berbeda dengan multimeter analog yang relatif lebih murah, selain masih menggunakan jarum sebagai indikator pengukuran, Capacitance Meter juga tidak tersedia. Meskipun demikian, alat ukur ini masih dapat dipakai untuk melakukan pengujian sederhana untuk mengecek bagus tidaknya sebuah kapasitor.

c.Capacitance Meter
Pengukuran kapasitansi dengan alat ukur Capacitance Meter sangat mudah, sambungkan kedua kaki kapasitor pada kedua probe positif dan negatif alat ukur, atur selector pada skala yang tepat, kemudian lihat hasilnya pada display 7 segment. Apabila hasil yang tampil tidak sesuai dengan nilai yang tertulis pada fisik kapasitor, kemungkinan komponen tersebut rusak.
rennys
Gambar 2. Pengukuran Kapasitor Menggunakan AVO Meter

Adapun cara menghitung kapasitansi dari beberapa kapasitor sebagai komponen pasif elektronika yang telah dihubungkan seri, paralel, atau seri-paralel mau tidak mau harus menggunakan rumus dasar. Rumus untuk menghitung kapasitor yang dirangkai seri, terbalik dengan rumus resistor yang dirangkai seri, demikian juga dengan kapasitor yang dirangkai paralel.

Satuan kapasitansi adalah Farad (F), Mili Farad (mF), Micro Farad (uF), Nano Farad (nF), dan Piko Farad (pF).
1. 1 F = 1.000 mF
2. 1 mF = 1.000 uF
3. 1 uF = 1.000 pF

Mengukur dan Membuat Tabel Pengukuran Siapkan AVO meter dan atur posisi kenop putar pada Ohm meter, dengan skala pengukuran x10
Bayangkan atau gambarkan posisi kaki transistor dengan urutan angka 1, 2, dan 3
Buat tabel pengukuran dengan 6 buah titik ukur, yaitu 1 - 2, 1 - 3, 2 - 3, 2 - 1, 3 - 1, dan 3 - 2
Tetapkan probe warna hitam atau batang uji negatif untuk angka pertama, dan probe warna merah atau batang uji positif untuk angka kedua, contoh: pada titik ukur 1 - 2, probe hitam pada titik 1, dan probe merah pada titik 2 Catat hasil tiap kali pengukuran, yang ditunjukkan oleh gerak jarum Ohm meter
rennys

Mengukur kapasitor SMD
Ada beberapa cara untuk memgukur nilai kapasitor SMD. Pertama menggunakan alat yang dirancang khusus untuk mengukur komponen SMD seperti SMART TWEEZER alat ini bisa digunakan langsung untuk memeriksa dan mengukur komponen yang masih tertanam dirangkaian tanpa harus mencopotnya terlebih dahulu.
rennys
~~Cukup menyentuhkan tiap ujung kapasitor dengan alat ini maka hasilnya akan langsung terlihat pada layar kecil. Menurut pengalaman cara yang terbaik dan sangat akurat untuk mengukur memeriksa atau mencari nilai suatu komponen terutama kapasitor adalah dengan cara mencabut nya terlebih dahulu dari papan rangkaian alias off board.
Pengukuran kapasitor SMD onboard
rennys
~~Satu lagi alat untuk mengukur kapasitor adalah kapasitan meter (capacitance meter) digital . Alat di gunakan ketika kapasitor atau elko dalam posisi off board artinya sudah diangkat dari papan rangkaian jadi alat ini tidak bisa dipakai ketika kapasitor masih tertanan dipapan rangkaian/sirkuit. Cara penggunaannya sama hubungkan pada kedua ujung ujungnya
rennys
~~Kadang kala mengukur kapasitor dengan satu alat tidaklah cukup menjamin keakuratannya kita perlu mencari perbandingan dengan alat ukur lain untuk meyakinkan bahwa komponen tidak mengalami masalah hal seperti ini diperlukan karena untuk meyakinkan. Jadi ketika kita mengukur satu komponen selalu harus membandingkan dengan beberapa cara agar yakin sudah benar. Berikut cara pengukuran denga menggunakan tester biasa (analog).
Pasang tester pada angka X10 K Ohm hubungkan probe tester ke masing ujung kapasitor lalu lihat hasilnya jarum tester tak boleh bergerak sama sekali walaupun sedikit. Untuk nilai kapasitornya besar nilainya jarum akan bergerak kemudian kembali lagi ke posisinya. Ulangi pengetesan seperti diatas maka hasilnya akan sama. Maka itulah ciri karakteristik kapasitor dalam kondisi bagus.
Kesimpulan : Untuk menjamin pengukuran kapasitor agar berhasil baik lakukanlah lebih dari satu cara, pertama menggunakan kapasitan meter bila punya kedua dengan menggunakan tester analog.

3.3. Transistor
CARA CEK TRANSISTOR
cara mengukur Transistor (menentukan kaki-kaki transistor, menentukan jenis transistor dan men-cek transistor dalam kondisi baik atau sudah rusak).
rennys
~~Menguji transistor
1. Menguji transistor jenis NPN Sakelar jangkah pada x100 ,
o Penyidik hitam pada Basis, Penyidik merah pada Kolektor, jarum harus bergerak ke kanan
o Penyidik hitam tetap pada Basis, Penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus bergerak ke kanan lagi.
o Penyidik merah dipindah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak
o Penyidik merah tetap pada Basis Penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak bergerak. Saklar jangkah pada 1 k,
o Penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah pada emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak bergerak.

2. Menguji transistor jenis PNP Sakelar jangkah pada x100
o Penyidik hitam pada Basis, Penyidik merah pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak
o Penyidik hitam tetap pada Basis, Penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus tidak bergerak
o Penyidik merah dipindah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus bergerak
o Penyidik merah tetap pada Basis Penyidik hitam dipindah ke Emitor harus bergerak.
Saklar jangkah pada 1 k,
o Penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah pada emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak bergerak.
Kesimpulan : Apaila salah satu peristiwa/pengujian diatas tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak, dan dengan cara pengujian diatas kita juga bisa menentukan posisi/letak kaki-kaki tranistor (basis, kolektor dan emitor)

3. Menguji Transistor FET
Penentuan jenis FET dilakukan dengan saklar jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal P dan bila tidak, FET adalah kanal N
rennys
~~Menguji Transistor Jenis FET
Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar diatas. Dengan Mengunakan potensiometer dan dirangkai seperti gambar, Saklar Jangkah diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak

4. Menguji Transistor UJT
Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on off berarti masih baik.
rennys
~~Saklar Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil. Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap disitu. Bila jaum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tiba-tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih baik.
rennys
~~Cara Mengukur Transistor tipe PNP dengan Multimeter Digital
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika Display Multimeter nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.

Cara Mengukur Transistor tipe NPN dengan Multimeter Digital
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Display Multimeter Digital harus tidak akan menunjukan Nilai Voltage atau “Open

Transistor SMD

rennys
~~Agar kita tahu caranya mengukur komponen transistor dengan baik pertama kita harus mengetahui lebih dahulu art dari nomor kode yang tercantum di komponen tersebut, jika tak mengetahuinya maka kita akan menemui kesulitan .
Berikut daftar dibawah adalah contoh sedikit saja spesifikasi daya kerja transistor dan dioda tentunya tidak semuanya tercantum karena banyak sekali beredar jenis transistor dan dioda dipasaran.
rennys
~~Mengukur transistor SMD
Mengukur transistor jenis SMD sedikit berbeda dengan transistor biasa karena jenis SMD ini dibuat secara digital dimana didalamnya sudah terkandung komponen resistor sehingga hasil pembacaan pengukuran pada tester akan berbeda.


BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Yang dapat disimpulkan dari makalah tentang “ Mengukur Piranti Elektronika ( Resistor, Kapasitor dan Transistor) yaitu:
~~~~~~~~~~Elektronika adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari benda-benda yang banyak sekali digunkan dalam era teknologi saat ini, berbagai asfek kehidupan manusia terkait dengan bidang elektronika. dan benda-benda elektronika dinamankan dengan piranti elektronika atau komponen elektronika. piranti-piranti tersebut pada umumnya bekerja dengan pemberian sumber arus listrik. Dalam elektronika kebanyakan menggunakan alat-alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik.
~~~~~~~~~~Resistor adalah komponen elektronika dua pin/kaki yang didesain untuk menahan arus listrik dengan menurunkan tegangan di antara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya dan juga untuk menghambat arus listrik dan menghasilkan nilai resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut.
~~~~~~~~~~Cara mengukur besarnya nilai hambatan atau resistor dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan membaca kode / gelang warna resistor yang terdapat pada bagian badannya dengan melihat panduan kode warna resistor yang telah ditetapkan, sedangkan cara kedua dapat menggunakan alat ukur yaitu ohm meter/ multimeter/ multitester.
~~~~~~~~~~Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
~~~~~~~~~~Cara mengukur besarnya nilai kapasitor dapat diketahui dengan 2 cara yaitu membaca kode angka/huruf / warna yang tertera di badan nya dan menyocokannya pada tabel panduan yang telah ditetapkan sedangkan cara yang kedua yaitu dengan menggunakan alat ukur multitester atau capacitance meter.
~~~~~~~~~~Transistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Secara harfiah, transistor berasal dari perpaduan dua kata, yakni “transfer” yang artinya pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat.
Cara mengukur transistor dapat dilakukan dengan 2 cara juga yaitu dengan membaca kode angka/huruf yang tertera dan mengukur nya dengan alat ukur multimeter/potensiometer/ smart tweezer.☆And☆
¤

Tidak ada komentar: