~

`ĵυяηαĻ-ĵυяηαĻ ριĻιнαη`

Rennys

Menu Utama | Hubungi Kami | Penyerata Iklan


Selamat Datang di Mywapblog Website!!!
Sebuah catatan kecil dari tugas kampus

Rabu, 18 Desember 2013

Pendekatan Pembelajaran-1


            
1.Pengertian Pendekatan Pembelajaran


Mendefinisikan pendekatan pembelajaran perlu dipahami arti dan masing-masing kalimat tersebut .Pendekatan dapat diartikan sebagai proses, perbuatan, atau cara untuk mendekati sesuatu. Sedangkan pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan tujuan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran dapat juga mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya”. Berdasarkan pengertian pendekatan dan pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan atau Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara pandang tentang fokus dan strategi pembelajaran yang dapat dijadikan kerangka acuan dalam praktik pembelajaran. Hal ini sesuai pendapat rWahjoedi (1999 121) bahwa,
“pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal”. Menurut Syaifuddin Sagala (2005: 68) bahwa, “Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditcmpuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu”. Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat meningkatkan motivasi belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh guru, bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah pembelajaran yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru sebagai fasilitator, guru berusaha memberikan fasilitas yang baik melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan

2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran.

2. Fungsi Pendekatan dalam Pembelajaran

Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :
1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan.
2. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
4. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan
5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.

3. Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembelajaran

1. Pendekatan Individual
Pendekatan individual adalah suatu pendekatan yang melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa, sehingga dengan penerapan pendekatan individual memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal. Dasar pemikiran dari pendekatan individual ini ialah adanya pengakuan terhadap perbedaan individual masing-masing siswa. Sebagai individu anak mempunyai kebutuhan dasar baik fisik maupun kebutuan anak untuk diakui sebagai pribadi, kebutuhan untuk dihargai dan menghargai orang lain, kebutuhan rasa aman, dan juga sebgai makhluk sosial, anak mempunyai kebutuhan untuk menyesuaikan dengan lingkungan baik dengan temannya ataupun dengan guru dan orang tuanya. Pendekatan individual merupakan pendekatan langsung dilakukan guru terhadap anak didiknya untuk memecahkan kasus anak didiknya tersebut. Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan. Pembelajaran individual merupakan salah satu cara guru untuk membantu siswa membelajarkan siswa, membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan daya dukung yang dimiliki siswa. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan yang terbuka antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dalam belajar. Untuk mencapai hal itu, guru harus melakukan hal berikut ini;

a) mendengarkan secara simpati dan menanggapi secara positif pikiran anak didik dan membuat hubungan saling percaya.
b) membantu anak didik dengan pendekatn verbal dan non-verbal.
c) membantu anak didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas.
d) menerima perasaan anak didik sebagaimana adanya atau menerima perbedaannya dengan penuh perhatian.
e) menanggani anak didik dengan memberi rasa aman, penuh pengertian, bantuan, dan mungkin memberi beberapa alternatif pemecahan.

Ciri-ciri pendekatan individual :
a) Guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik sebagai individu untuk akatif, kreatif, dan mandiri dalam belajar.
b) Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak didik secara individual.
c) Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan apa yang mereka pelajari.
d) Guru harus mampu mennyajikan pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap dan dipahami serta tidak membosankan siswa.
Pengajaran individual dilakukan untuk membantu siswa dalam menuntaskan belajar mereka. Oleh karena itu, pendekatan individual dapat mengefektifkan proses belajar mengajar, interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik, dan terjadinya hubungan pribadi yang menyenangkan antara siswa dan guru. Secara tidak langsung hal yang disebut diatas merupakan keuntungan dari pengajaran dengan pendekatan individual. Keuntungan dari pengajaran pendekatan individual yaitu:

a) memungkin siswa yang lama dapat maju menurut kemampuannya masing-masing secara penuh dan tepat,
b) mencegah terjadinya ilusi dalam kemajuan tetapi bersifat nyata melalui diskusi kelompok,
c) mengarahkan perhatian siswa terhadap hasil belajar perorangan,
d) memusatkan pengajaran terhadap mata ajaran dan pertumbuhan yang bersifat mendidik, bukan kepada tuntutan-tuntutan guru,
e) memberi peluang siswa untuk maju secara optimal dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya,
f) latihan-latihan tidak diperlukan bagi anak yang cerdas, karena dapat menimbulkan kebiasaan dan merasa puas dengan hasil belajar yang ada,
g) menumbuhkan hubungan pribadi yang menyenangkan siswa dan guru,
h) memberi kesempatan bagi para siswa yang pandai untuk melatih inisiatif berbuat yang lebih baik,
i) mengurangi hambatan dan mencegah eliminasi terhadap para siwa yang tergolong lamban.

Sedangkan kelemahan pembelajaran pendekatan individual sebagai berikut dapat dilihat secara umum dan khusus. Kelemahan secara umum:

a) proses pembelajaran relative memakan banyak waktu sesuai dengan jumlah bahan yang dihadapi dan jumlah peserta didik.
b) Motivasi siswa mungkin sulit dipertahankan karena perbedaan-perbedaan individual yang dimiliki oleh peserta didik sehingga dapat membuat beberapa siswa rendah diri/minder dalam pembelajaran.
c) Adanya penggunaan pasangan guru dan siswa dalam manajemen kelas regular secara perorangan, sehingga terjadi kemungkinan sebagaian peserta didik tidak dapat dikelola dengan baik.
d) Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan mengalami hambatan untuk menyelenggarakan pendekatan ini karena menuntut kesabaran dan penguasaan materi secara lebih luas dan menyeluruh.

2. Pendekatan Kelompok
pendekatan secara kelompok, yaitu bimbingan yang dilaksanakan secara kelompok terhadap sejumlah individu sekaligus sehingga beberapa orang atau individu sekaligus dapat menerima bimbingan yang dimaksudkan.
Bimbingan klompok dilaksanakan jika masalah yang dihadapi beberapa murid relatif mempunyai kesamaan atau saling mempunyai hubungan serta mereka mempunyai kesediaan untuk dilayani secara kelompok. Oleh karana itu, selain masalah yang timbul tersebut dihaapi oleh banyak murid, faktor kesedian klien itu sendiri akan ikut menentukan bentuk layanan kelompok. Bimbingan klompok memang akan efektif sepanjang memenuhi persyaratan tersebut. Selain itu, bimbingan klompok sering dilakukan dalam rangka usaha-usaha yang bersifat preventif.
Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan pelu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Hal ini disadari bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo secius, yakni makhluk yang berkecendrungan untuk hidup bersama.Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat menumbuhkembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial dikelas. Tentu saja sikap ini pada hal-hal yang baik saja. Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupansemua makhluk hidup di dunia. Tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak, makhluk lain itu ikut ambil bagian dalam kehidupan makhluk tertentu.
Anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok, akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Yang mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu mereka yang memponyai kekurangan. Sebaliknya, mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai kelebihan. Tanpa ada rasa minder. Persaingan yang positif pun terjadi dikelas dalam rangka untuk mencapai prestasi belajr yang optimal. Inilah yang diharapkan, yakni anak didik yang aktif, kreatif, dan mandiri. Ketika guru akan menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus sudah mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas belajar pendukung, metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akn diberikan kepada anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok. Karena itu, pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi harus mempertimbangkan hah-hal yang ikut mempengaruhi penggunaannya.

3. Pendekatan Bervariasi

Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul dalam penagajaran dengan berbagai motif, sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pengajaran.
Dalam mengajar, guru yang hanya menggunakan satu metode biasanya sukar menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam waktu yang relatif lama. Bila terjadi perubahan suasana kelas, sulit menormalkannya kembali. Ini sebagai ada tandanya gangguan dalam proses belajar mengajar. Akibatnya, jalannya pelajaran menjadi kurang efektif, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan pun jadi terganggu. Disebabkan anak didik kurang mampu berkonsentrasi.metode yang hanya satu-satunya dipergunakan tidak dapat diperankan, karena memang gangguan itu terpangkal dari kelemahan metode tersebut. Karena itu, dalam mengajar kebanyakan guru menggunakan beberapa metode dan jarang sekali menggunakan satu metode.

4. Pendekatan Edukatif

Pendekatan yang benar bagi pendidik adalah dengan pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma sosial dan norma agama. Dengan tujuan meletakkan dan membina watak anak didik dengan pendidikan akhlak yang mulia. Membimbing anak didik bagaimana cara memimpin kawan-kawannya dan anak-anak lainnya, membina bagaimana cara menghargai orang lain dengan cara mematuhi semua perintah yang bernilai kebaikan.
Jadi pendekatan edukatif adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru terhadap anak didik yang bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma moral, norma sosial dan norma agama. Misalnya ketika lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi, anak-anak jangan dibiarkan masuk dulu, tetapi mereka disuruh berbaris di depan pintu masuk dan ketua kelas diperintahkan untuk mengatur barisan, dan anak-anak berbaris dalam kelompok sejenisnya. Kemudian guru berdiri sambil mengontrol mereka. semuanya dipersilahkan masuk kelas satu persatu menyalami guru dan mencium tangan guru sebelum dilepas. Akhirnya semua anak masuk dan pelajaran pun dimulai.

5. Pendekatan Keagamaan

Pendidikan dan pelajaran disekolah tidak hanya memberikan satu atau dua macam mata pelajaran, tetapi terdiri dari banyak mata pelajaran.dalam prateknya tidak hanya digunakan satu, tetapi bisa juga penggabungan dua atau lebih pendekatan.Dengan penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi, guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran.khususnya untuk mata pelajaran umum sangat penting dengan pendekatan keagamaan.
Mata pelajaran umum sangat berkepentingan dengan pendekatan keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai agama. Dengan penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi, pendidik dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran umum. Tentu saja pendidik harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang. Mata pelajaran biologi, misalnya, bukan terpisah dari masalah agama,tetapi ada hubunganya.
Pendekatan keagamaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur agama dalam setiap mata pelajaran dan untuk menanamkan jiwa agama kepada dalam diri siswa. Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil rendahnya jiwa agama didalam diri siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami,dihayati dan diamalkan siswa...rennyNext part 2
¤

Tidak ada komentar: